Translate

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 26 November 2012

Mata Tuhan - Fenomena Luar Angkasa

Begitu banyak fenomena menakjubkan di Luar Angkasa, hal-hal yang mengejutkan, luar biasa, unik dan aneh selalu terjadi di Luar angkasa, seperti Badai Matahari, kelahiran sebuah bintang, komet, meteor, astroid, dan sebagainya. Salah satu yang menarik adalah tentang foto dimana Tuhan tengah mengamati kita. Tuhan tengah "memandang bumi" saat ini. Inilah kiasan menarik tentang sebuah foto fenomenal luar angkasa yang menggambarkan sebuah struktur yang berbentuk mata raksasa yang seolah memancarkan warna yang tengah memandangi planet kecil kita, Bumi.

Pemandangan luar angkasa yang menakjubkan, dimana sebuah "aura mata Tuhan" tertangkap dan dipotret oleh teleskop European Southern Observatory (ESO) di yang berlokasi di Chili. Para astronomer pun menyebutnya sebagai salah satu foto "penampakan mata Tuhan" paling menakjubkan di luar angkasa.

Foto ini benar-benar realistik, bukan hasil rekayasa atau kata orang shotoshop dan editan. Foto dari sebuah struktur Nebula, tepatnya Helix Nebula, salah satu Nebula yang paling dekat dengan bumi, terletak di wilayah sabuk angkasa Aquarius dengan jarak sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi. Mayan deket yak.. wiw.. 


foto fenomena luar angkasa - mata tuhan

Photo Luar Angkasa Menakjubkan yang diambil dengan teleskop Vista berinframerah yang berdiameter 4,1 meter milik ESO (European Southern Observatory) ini, yang menampakkan pancaran gas nebula dingin. Dengan teknologi inframerah tersebut membuat pancaran gas menjadi terlihat lebih terang dan mampu menampilkan latarbelakang yang penuh bintang serta galaksi. Keren..

Nebula bisa disebut sebagai "awan" langit, karena terdiri dari debu, material terionisasi dan gas-gas molekul yang berasal dari bintang yang mati atau sekarat. Foto Nebula "mata Tuhan" yang satu ini tercipta dari bintang putih kecil yang terlihat pada foto sebagai titik biru kecil di tengah-tengah "Mata Tuhan" tersebut.

debu-debu, gas, material pada nebula yang mendapat radiasi energi yang sangat tinggi yang berasal dari radiasi bintang yang mati ini dipercaya sebagai asal muasal terciptanya sebuah komet.

Ini Dia Padang Rumput Paling Cantik di Dunia

Washington - Penuh ketenangan dan kedamaian, itulah yang akan Anda rasakan ketika melihat warna-warni padang rumput di sebelah tenggara Washington, AS. Namanya Palouse, ini adalah padang rumput paling cantik di dunia!

Di sebelah barat laut Amerika Serikat, atau tepatnya di sebelah tenggara Washington, ada hamparan padang rumput nan indah yang tumbuh subur sepanjang tahun, seperti yang dikutip detikTravel dari situs resmi Palouse, Kamis (4/10/2012). Tak akan ada yang menyangkal jika padang rumput bernama Palouse ini sangat indah. Jelas saja, Palouse adalah padang rumput paling indah di dunia.

Anda memang bukan sedang mimpi atau menonton sebuah film negeri dongeng. Pemandangan alam yang indah ini ada di kehidupan nyata. Hamparan rumput yang tumbuh subur ini sangat menyejukkan mata, hati, dan pikiran. Jika Anda kebetulan sedang atau akan berlibur ke AS, sepertinya Palouse bisa masuk ke dalam daftar destinasi wisata Anda. Ya, inilah pemandangan lain AS selain wisata belanjanya.

Di sini, Anda pasti akan lupa dengan kehidupan serba mewah di Negara Adidaya ini. Indahnya alam akan membawa Anda pada ketenangan. Datanglah ke Palouse saat fajar belum menampakkan dirinya. Tunggu beberapa saat hingga kemilau kuning yang cantik akan muncul dari kejauhan. Saat itu, seperti tak ada pemandangan lain yang mampu menandinginya.

Jika menanti sunrise dirasa terlalu sulit, Anda tidak perlu khawatir, sebab padang rumput yang menempati wilayah sekitar 7.770 km ini juga cantik saat senja. Matahari yang tadinya terasa amat panas perlahan melunak menjadi cahaya jingga.

Namun bukan berarti Palouse hanya cantik saat pagi dan sore hari saja. Ketika matahari tepat berada di sudut 90 derajat pun padang rumput ini terlihat sangat indah. Jika biasanya rumput hanya berwana hijau, tapi di sini ternyata ada juga yang merah, kuning, bahkan ungu. Wow!

Selain sebagai tempat wisata, Palouse juga dikenal sebagai lokasi perburuan pemandangan indah bagi para fotografer. Jelas saja, lansekap hamparan padang rumput yang luas membuat mereka senantiasa bebas membidikkan lensanya ke arah yang disuka. Belum lagi cahaya matahari yang melimpah dan pastinya memudahkan untuk menghasilkan foto berkualitas.

Palouse tidak hanya punya padang rumput saja. Tanahnya begitu subur, kawasan ini juga digunakan sebagai perkebunan gandum dan kacang-kacangan. Berlibur ke tempat cantik seperti ini adalah impian hampir semua traveler.

Sejarah Laut Mati

Nama laut yang cenderung menyeramkan 'mati', namun justru banyak dikunjungi wisatawan. Laut unik yang bisa dibuat nyantai karena tidak akan tenggelam akibat kandungan garamnya yang tinggi.



Membaca dan Berbaring di Luat Mati
Laut mati, tetapi tidak mematikan, justru mengapungkan manusia yang terjun bebas ke dalam laut. Laut ini sebenarnya bukanlah laut seperti kebanyakan lautan yang luas menuju samudera. Sebab ia ibarat danau yang luas. Penyebutan laut karena beberapa alasan, antara lain karena airnya yang asin dan lahan danau ini memang sangat luas.

Panjang laut ini mencapai 47 mil atau sekitar 75 km lebih, dan memiliki lebar mencapai 10 mil atau sekitar 16 km. Sementara dalamnya laut ini bisa mencapai 422 meter. Laut Mati ini terletak di persimpangan dan perbatasan beberapa negara. Di sisi sebelah Barat, laut ini diapit oleh negara Israel dan Palestina (Tepi Barat) dan di sisi Timur adalah berada dalam kawasan Yordania. Konon wilayah laut ini adalah daerah yang paling rendah di dunia. Posisinya adalah 422 meter di bawah permukaan laut.

Laut Mati ini biasa disebut juga dengan Laut Garam karena perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa). Keunikan inilah yang membuat banyak benda akan terapung, termasuk tubuh manusia.

Nama laut ini pun sebenarnya telah dihaluskan dari terjemahan bahasa Ibrani lama yang menyebut 'Yam ha Maved' yang berarti ‘Laut Pembunuh’, sedangkan dalam bahasa Arab namanya adalah 'Bahrul Mayyit' yang artinya ya sama yaitu Laut Mati juga.

Kenapa disebut laut mati? Fakta pertama yang bisa dilihat adalah di laut ini tidak ada ikan yang hidup. Ini disebabkan kadar keasinan yang begitu tinggi. Begitu juga binatang laut lainnya. Jangankan hidup, berenang pun ikan akan sulit karena dia pasti akan terapung terus. Maka binatang sejenis ikan tidak bisa hidup di sini.

Fakta kedua, ada satu sungai Yordan yang airnya mengalir menuju laut ini. Namun air yang sudah masuk ke laut ini tidak akan mengalir dan bergeser dan di buang ke tempat lain. Padahal di tempat lain di Yordan ada juga danau yang tidak asin di tempat lain yang akan menerima aliran air dan memberikan pada orang lain jika sudah berlimpah, termasuk memberi manfaat untuk kehidupan, semisal bisa diminum dan untuk penopang hidup makhluk lain di sekitarnya. Smeentara di laut mati, semua akan berhenti di situ, termasuk tidak bisa memberi efek semisal digunakan minum, bahkan tak sedikit orang yang menjauh dari laut ini, karena juga menyimpan bau garam yang menyengat.

Fakta ketiga berkaitan dengan sejarah. Asal-muasal terjadinya Laut Mati ini disebutkan dalam kitab suci Umat Islam dan Kristen juga. Disebutkan di sana bahwa Nabi Luth diperintahkan Tuhan untuk memperingatkan kaumnya yang melegalkan perilaku homoseksual.

Karena umat Luth mengabaikan seruan sang Nabi, maka Tuhan memerintahkan Nabi Luth untuk menyingkir dari kota Sodom dan Gomorah itu. Laknat Tuhan datang melalui sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota-kota tersebut diruntuhkan, lalu dijungkirbalikkan hingga semuanya masuk ke dalam Laut Mati ini. Inilah bukti sejarah mematikan dan penenggelaman dari sebuah kaum yang juga berujung pada kematian. Ini pula yang konon melatari penyebutan laut mati dalam berbagai versi, termasuk bahasa Ibrani dan Arab di atas.

Sumber : http://heranz.blogspot.com/2012/02/sejarah-laut-mati.html#ixzz2DJrh2wkC
Laut Mati
Laut Mati - Pemandangan dari sisi Israel 
diseberang Yordania
Pemandangan dari sisi Israel diseberang Yordania
Koordinat 31°20′N 35°30′E / 31.333°LU 35.5°BT / 31.333; 35.5Koordinat: 31°20′N 35°30′E / 31.333°LU 35.5°BT / 31.333; 35.5
Aliran masuk utama Sungai Yordan
Aliran keluar utama tidak ada
Daerah pengumpulan air 41.650 km² (16,080 mil²)
Terletak di negara Yordania
Israel
Panjang maks. 67 km (42 mil)
Lebar maks. 18 km (11 mil)
Luas permukaan 810 km² (310 mil²)
North Basin
Kedalaman rata-rata 118 m (387 kaki)
Kedalaman maks. 378 m (1,240 kaki)
Volume air 147 km3 (35 cu mi)
Panjang tepi danau1 135
Ketinggian permukaan −422 m (−1,385 kaki)
1 Panjang tepi danau tidak begitu jelas definisinya.

Seorang turis sedang membaca koran saat mengapung di Laut Mati
Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Daerah Otoritas Palestina dan Yordania.[1] Di 417,5 m di bawah permukaan laut, merupakan titik terendah di permukaan bumi.[2] Laut mati terletak pada perbatasan antara Yordania dan bagian barat Palestina, laut mati memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (400m) di bawah permukaan laut.[2]
Secara geologi laut mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada lembah sungai Yordan (Jordan Riff Valley) dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air.[2] Garam, kapur dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tertinggi.[2]
Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini.[2] Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia.[3] Kadar garamnya sekitar 32 % dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada Laut Tengah atau Mediteranian.[2] Sejak dulu material yang terdapat dalam laut mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit.[2] Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantuk kesehatan.[2] Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.

Nama

Dalam bahasa Ibrani, Laut Mati adalah "Yam ha-Melaḥ", berarti "laut garam" atau "Laut Asin" (Kejadian 14:3). Dalam prosa terkadang dipakai istilah "Yam ha-Māvet" (ים המוות, "laut kematian" atau "Laut Mati"), karena kelangkaan kehidupan akuatik. Dalam bahasa Arab, Laut Mati disebut "al-Bahr suara Al-Mayyit" ("Laut Mati"), atau yang kurang umum "bahr ᵘ Lut ᵃ (بحر لوط, "Laut Lot"). Nama lain dalam sejarah bahasa Arab adalah "Laut Zoar", menurut nama kota terdekat pada zaman Perjanjian Lama di Alkitab. Orang-orang Yunani menyebutnya "Danau Asphaltites" (bahasa Yunani Attic ἡ Θάλαττα ἀσφαλτῖτης, ia Thálatta asphaltĩtēs, "Laut Asphaltite"). Alkitab juga menyebutnya sebagai 'Yam ha-Mizrahi" (ים המזרחי, "laut Timur") dan Yam ha-'Ărāvâ (ים הערבה, "Laut Araba"

#http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Mati

misteri pegunugan jaya wijaya



BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!

“Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia,”
jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.


Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.


“Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah Batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari,” tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.


Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.


Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.


Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.


Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.


“Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru,” tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.


Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.